KEDIRI – Indikasi banyaknya pelajar yang terjerat kasus narkoba atau pelajar menjadi korban peredaran narkoba, khususnya di Kabupaten Kediri dan sekitarnya, menjadi perhatian tersendiri bagi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kediri untuk terus berusaha melakukan pencegahan dan meminimalisir peredaran narkoba di kalangan pelajar.
Untuk melakukan pencegahan dan meminimalisasi peredaran narkoba di kalangan pelajar, BNN Kabupaten Kediri memberikan pembekalan relawan anti narkoba di lingkungan pendidikan, guna mengawasi dan mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar, yang diikuti 30 guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari SMP/MTs dan SMA/MA se-Kabupaten Kediri. Acara yang digelar selama 2 hari, 28-29 Juli 2020 itu dilakukan secara virtual.
Agung Tri Nugroho, S.T. M.Kom, Kasi P2M BBN Kabupaten Kediri, menjelaskan upaya ini sangat strategis untuk dilakukan, mengingat peredaran narkoba menyerang segala lapisan tanpa pandang bulu, termasuk pelajar. “ Guru BK merupakan orang paling dekat dengan siswa di sekolah masing-masing,”ujar Agung.
Agung menjelaskan, pembekalan kepada para guru BK ini merupakan salah satu jembatan pencegahan penyebaran narkoba di kalangan siswa. Para guru dibekali tentang cara pencegahan peredaran narkoba, media rehabilitasi bagi siswa yang tersandung kasus narkoba. “Mereka juga dibekali tentang komunikasi media yang efektif mengenai cara mengidentifikasi siswa yang menyalah gunakan narkoba. Sehingga pencegahan peredaran narkoba di kalangan pelajar bisa ditekan seminimal mungkina,“jelas Agung.
Pada acara itu, BNN Kabupaten Kediri menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Direktur IPWL Eklesia Foundation Kediri, Jesica Yenny Susanti, SH.MH., Kepala Kemenag Kab. Kediri Zuhri, S.Ag. M.Si, Kasi P2M BNN Kabupaten Kediri, Agung Tri Nugroho, ST. M.Kom, Dosen Komunikasi – IAIN Kediri Dr. Prilani, Psikolog Imron Muzaki M.Psi, dan Drs. Saifulloh, M.HI. (mam)
.Prevent Drug Circulation in Students
KEDIRI – Indication of the large number of students who are entangled in drug cases or students becoming victims of drug trafficking, especially in Kediri and surrounding areas, is a particular concern for the National Narcotics Agency (BNN) of Kediri Regency to continue to strive to prevent and minimize drug distribution among students.
To prevent and minimize drug trafficking among students, BNN Kediri District provides the provision of anti-drug volunteers in the educational environment, in order to monitor and prevent drug distribution among students, which is attended by 30 Guidance and Counseling (BK) teachers from SMP / MTs and SMA / SMA / MA throughout Kediri Regency. The event which was held for 2 days, 28-29 July 2020 was carried out virtually.
Agung Tri Nugroho, S.T. M.Kom, Head of P2M BBN of Kediri Regency, explained that this effort is very strategic to do, considering the distribution of drugs attacks all layers indiscriminately, including students. “BK teachers are the closest people to students in their respective schools,” Agung said.
Agung explained, the provisioning to these BK teachers was one of the bridges for preventing the spread of drugs among students. The teachers are equipped with ways to prevent drug distribution, rehabilitation media for students who stumble over drug cases. “They are also equipped with effective media communication on how to identify students who abuse drugs. So that prevention of drug distribution among students can be reduced to a minimum, “explained Agung.
At the event, BNN Kediri District presented a number of speakers, including the IPWL Eklesia Foundation Kediri Director, Jesica Yenny Susanti, SH.MH., Head of the Ministry of Religion in the Regency. Kediri Zuhri, S.Ag. M.Sc, Head of P2M BNN of Kediri Regency, Agung Tri Nugroho, ST. M.Kom, Lecturer of Communication – IAIN Kediri Dr. Prilani, Psychologist Imron Muzaki M.Psi, and Drs. Saifulloh, M.HI. (mam)
.
Kirim masukan
Histori
Disimpan
Komunitas
Tinggalkan Balasan