Kediri-Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno melaksanakan kunjungan kerja ke Kelompok Tani Anggrek Tawaria Desa Tawang Kecamatan Wates, (21/10). Kunjungan tersebut dalam rangka pengembangan budidaya tanaman anggrek agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Dalam kunjungan tersebut beliau didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Anang Widodo dan Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti.
Di sela-sela kegiatan, Bupati Kediri berdiskusi dengan Kepala Dinas terkait dan Ketua Kelompok Tani Anggrek. Dalam diskusinya membahas bagaimana agar Desa Tawang bisa menjadi sentra anggrek yang menjadi tujuan wisatawan, sekaligus mendukung sektor wisata Gunung Kelud karena merupakan jalan menuju wisata andalan Kabupaten Kediri tersebut.
Ditemui usai acara, Anang Widodo menyampaikan, salah satu komoditas yang dikembangkan di Kabupaten Kediri adalah komoditas tanaman florikultura, diantaranya anggrek. Adapun salah satu sentranya adalah di Kelompok Tani Anggrek Tawaria Desa Tawang Kecamatan Wates.
“Kunjungan Bupati hari ini adalah bagaimana memberdayakan masyarakat khususnya melalui budidaya anggrek. Komunitasnya di Kabupaten Kediri cukup banyak dan didukung pula oleh kebijakan dari Bupati Kediri mengenai kawasan Florikultura,” jelasnya.
“Desa Tawang Wates dengan budidaya anggreknya ini akan mampu mendukung pariwisata di Kabupaten Kediri. Anggrek termasuk bunga yang banyak digemari semua kalangan. Untuk pemasarannya sudah pernah kirim hingga ke Merauke,” lanjut Anang.
Masfiatul Uma Ketua Poktan Anggrek Tawaria menjelaskan, kelompok ini terbentuk berawal dari ngaji bersama dan kebetulan sama-sama penghobi anggrek. Kemudian sekitar akhir tahun 2018 terbentuklah Tawaria ini.
“Kami mendapatkan ilmu aklimatisasi dari botol, yaitu bagaimana kelompok kami ini dapat berkembang dari bawah. Selanjutnya oleh Ibu Bupati kami diajak mengikuti pelatihan di Desa Mlancu Kecamatan Kandangan dan berkembang sampai sekarang,” katanya.
Saat ini kelompok tani anggrek Tawaria beranggotakan 10 orang. Masfiatul Uma berharap, dengan ilmu yang dimiliki dan bantuan greenhouse dari Dinas Pertanian dan Perkebunan, kelompok ini bisa berkembang dan dikenal luas.(adv/bad)
Tinggalkan Balasan