Kediri – Untuk mengintensifkan upaya promotif dan preventif bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Kediri mengajak seluruh peserta untuk melakukan skrining riwayat kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Hernina Agustin Arifin mengatakan skrining riwayat kesehatan perlu dilakukan karena selain mencegah risiko atau perburukan suatu penyakit, juga diharapkan pelayanan kesehatan primer yang diberikan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dapat dilakukan secara tuntas kepada peserta.
“Skrining ini dilakukan minimal sekali setiap tahun dan dapat diikuti oleh seluruh peserta JKN khususnya yang berusia > 15 tahun. Nanti setiap tahun peserta dapat melakukan skrining ulang, sehingga bisa terus kita pantau kesehatannya,” kata Ina,Kamis (23/6/22).
Skrining riwayat kesehatan ini dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui Aplikasi Mobile JKN, website resmi BPJS Kesehatan, Chat Assistant JKN (CHIKA) di nomor 08118750400 maupun dilakukan langsung saat peserta berkunjung ke FKTP. Sehingga, bagi peserta JKN yang tidak dapat menggunakan kanal digital, peserta dapat melakukan skrining di FKTP sebelum mengakses layanan kesehatan.
Dirinya menyebutkan, saat melakukan skrining peserta mengisi pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga dan pola konsumsi makanan.
“Ketika mendaftar layanan di FKTP, akan muncul notifikasi pengisian skrining riwayat kesehatan di Aplikasi P-Care FKTP yang merupakan sistem pencatatan layanan di FKTP. Dan nantinya, mulai bulan Juli 2022 sudah diterapkan secara menyeluruh di FKTP. Skrining ini tidak memakan waktu lama, hanya kurang dari 10 menit, sehingga tidak akan mengganggu waktu layanan di FKTP,” ujarnya.
Ina menjelaskan, skrining riwayat kesehatan ini dilakukan agar peserta dapat mengetahui potensi risiko penyakit kronis, seperti Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi, Ginjal Kronik dan Jantung Koroner, sedini mungkin, sehingga dapat dicegah agar tidak menjadi penyakit.
Berdasarkan hasil evaluasi tahun 2021, dari 5.177 peserta di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kediri yang melakukan skrining riwayat kesehatan, terdapat 4,2% memiliki potensi risiko Diabetes Mellitus, 17,2% risiko Hipertensi, 2,5% risiko Ginjal Kronik dan 6,6% risiko Jantung Koroner.
“Dari evaluasi tersebut, kami berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan promotif preventif bagi peserta JKN sesuai dengan focus transformasi layanan kesehatan primer. Kami juga akan mendorong peserta dengan hasil skrining berisiko tinggi agar mengunjungi FKTP untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain itu, bagi peserta yang telah menyandang penyakit kronis akan kami pantau secara intensif status kesehatannya melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) maupun Program Rujuk Balik (PRB),” jelas Ina.(adv/kom]
Tinggalkan Balasan