Mengintip RAPBD Kota Kediri 2020 (1 bersambung)
Take a peek at the RAPBD of the City of Kediri 2020 (continued
KEDIRI – Sejauh ini, Rancangan Anggaran Pendapatan Daerah (RAPBD) seakan menjadi barang ‘haram’ untuk diketahui public. Meskipun seharusnya RAPBD atau APBD (setelah disahkan) menjadi hak public untuk mengetahui. Dalam RAPBD yang sedang dibahas DPRD Kota Kediri, rancangan anggaran Kota Kediri 2020 akan defisit Rp 185. 8 miliar lebih. Pendapatan terencana Rp 1.226 triliun lebih. Sedang Belanjanya Rp 1.411 triliun lebih.
Inilah pokok-pokok RAPBAD Kota Kediri 2020 ?
PENDAPATAN : Rp 1.226 triliun lebih
– Pendapatan Asli Daerah : Rp 246.7 miliar lebih
– Dana Perimbangan : Rp 843.1 miliar lebih
– Lain-lain Pendapatan : Rp 136 miliar lebih
BELANJA : Rp 1.411 miliar
– Belanja tidak langsung : Rp 650.2 miliar
– Belanja Langsung : Rp 761.6 miliar
Untuk belanja langsung, belanja pegawai saja sudah mencapai Rp 650.2 miliar lebih. Sedangkan untuk belanja langsung, belanja pegawai mencapai Rp 134.4 miliar lebih. Sehingga total untuk belanja pegawai mencapai Rp 784.6 miliar lebih. Dengan demikian, mayoritas dana APBD di Kota Kediri sebenarnya mayoritas hanya berkutat atau kembali ke pegawai.
Kondisi ini, belum termasuk program-program kegiatan yang masuk belanja langsung non pegawai, tetapi pelaksana kegiatan itu untuk para pegawai, baik berupa pembinaan, pelatihan dan serupa itu, kegiatan non fisik yang secara umum tetap akan kembali ke para pegawai . (mam)
APBD 2020 Deficit Rp. 185 Billion
KEDIRI – So far, the Draft Regional Revenue Budget (RAPBD) seems to be a ‘haram’ item for the public to know. Even though the RAPBD or APBD should (after being passed) become the public’s right to know. In the RAPBD that is being discussed by the Kediri City DPRD, the draft budget of the Kediri City 2020 will be a deficit of Rp. 185.8 billion more. Planned revenues of more than Rp 1,226 trillion. While spending more than Rp 1,411 trillion.
These are the main points of the Kediri City RAPBAD 2020?
REVENUE: IDR 1,226 trillion more
– Regional Original Income: IDR 246.7 billion more
– Balance Funds: Rp. 843.1 billion more
– Other Revenues: more than Rp 136 billion
SHOPPING: IDR 1,411 billion
– Indirect shopping: IDR 650.2 billion
– Direct Shopping: IDR 761.6 billion
For direct expenditure, employee spending alone has reached more than Rp. 650.2 billion. As for direct expenditure, employee expenditure reached more than Rp 134.4 billion. So that the total expenditure for employees reaches more than Rp. 784.6 billion. Thus, the majority of APBD funds in Kediri City are in fact the majority only struggling or returning to employees.
This condition does not include activities programs that enter non-employee direct expenditure, but the executor of the activity is for employees, whether in the form of coaching, training and the like, non-physical activities which in general will still return to the employees. (mam)
Tinggalkan Balasan