KEDIRI – Pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri, Deny Widyanarko dan Mudaqamah (DEWA), ke KPU Kabupaten Kediri, Rabu (28/8/’24) diwarnai dengan penyebaran uang recehan Rp 500 dan Rp 1000 di halaman kantor KPU.
Proses pendaftaran pasangan DEWA diarak ribuan pendukung dari kantor PKB ke KPU sejauh sekitar 1 km, diiringi para pendukungnya dari PKB dan NasDem, dua partai mengusungnya. Proses pendaftaran pasangan DEWA ini, juga diiringi seni hadrah, seperti mengarak pengantin, sehingga suasananya meriah.
Sampai di halaman KPU, sejumlah tim DEWA menyebarkan uang recehan. Selain itu, sebelum memasuki ruang KPU, Deny Widyanarko memecahkan kendil berisi uang dan recehan hingga uang receh itu berhamburan.
Pada saat Deny memecahkan kendil berisi uang receh, Master Of Ceremony (MC) mengomentari bahwa pecahnya kendil itu merupakan simbul pecahnya demokrasi di Kabupaten Kediri dan simbul bahwa uang dari atas akan mengalir ke masyarakat bawah.
Sementara itu, Deny Widyanarko, saat jumpa pers usai pendaftaran, kembali mempertegas terkait program Rp 300 – 500 juta per dusun, hingga dana RT Rp 3 – 5 juta per tahun. Dana dusun itu, untuk memperkuat Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat, sehingga pembangunan dan kemakmuran di Kabupaten Kediri bisa merata hingga ke seluruh dusun.
“Program serupa sudah terbukti bisa dilaksanakan seperti di Kota Kediri. Persoalannya, pemerintah daerah mau atau tidak melakukannya. Bukan bisa atau tidak bisa? Karena sudah terbukti bisa,”jelas Deny. (mam)
Tinggalkan Balasan