Kurnia (Kredit Usaha Melayani Warga) adalah program dana bergulir yang diperuntukkan bagi pelaku usaha di Kota Kediri yang dipinjamkan dan dikelola untuk modal usaha. Agar penyerapan dan pemanfaatannya tepat sasaran, Pemerintah Kota Kediri dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) mengadakan sosialisasi Kurnia di Ruang Joyoboyo Pemkot Kediri, Kamis (7/7).
Sosialisasi Kurnia dibuka langsung oleh Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang sekaligus Ketua TPAKD Kota Kediri. Dihadapan para peserta yang merupakan PKL di Kota Kediri, Ferry mengatakan Kurnia adalah Program Pemerintah Kota Kediri untuk membantu pemodalan bagi masyarakat yang memiliki usaha dengan bunga hanya dua persen per tahun. Tidak hanya untuk PKL, Ferry berharap Kurnia juga bisa dinikmati oleh kelompok usaha yang lain, terlebih di situasi saat ini.
“Dengan sosialisasi ini kita berharap panjenengan bisa menyerap dana Kurnia dengan baik. InshaAllah tidak sulit untuk persyaratannya, memang harus ada jaminan karena itu bentuk pertanggungjawaban panjenengan dan ini sistemnya ngangsur per bulan. Ini sangat murah dengan bunganya cukup dua persen dan panjenengan cari di bank manapun tidak akan ketemu. Panjenengan nanti bisa dibantu oleh Dinas Koperasi dan UMTK dan penyalurannya lewat BPR Kota Kediri,” jelasnya.
Ia melanjutkan, Untuk membangkitkan perekonomian di Kota Kediri, Pemerintah Kota Kediri telah berupaya melakukan beberapa langkah, salah satunya dengan pelonggaran kegiatan masyarakat. “Hari minggu kemarin kita sudah mulai membuka Car free day dan kegiatan tersebut nampaknya sangat diminati tidak hanya warga kota, tapi juga kabupaten. Terbukti baru pertama dibuka langsung full pengunjung. Ini juga salah satu untuk mewadahi panjenengan semua khususnya untuk pedagang agar bisa beraktifitas dan meningkatkan pendapatannya masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, Bambang supriyanto, Ketua OJK Kota Kediri sekaligus Pembina TPAKD Kota Kediri menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan hasil rapat TPAKD yang menyepakati bahwa perlunya terobosan keuangan kepada masyarakat yang tergolong ekonomi mikro. “Alhamdulillah Kurnia bunganya sangat rendah yaitu 2 persen se-tahun, bahkan bunga ini paling rendah se-Indonesia untuk pinjaman. Jadi saya harapkan upaya pemerintah Kota Kediri melalui TPAKD ini betul-betul panjenengan manfaatkan dengan baik untuk modal usaha agar usahanya berkembang artinya dagangannya makin meningkat. Sebisa mungkin tidak digunakan untuk konsumtif,” terangnya.
Agar program Kurnia bisa terus berjalan, Bambang berpesan kepada peserta agar menjaga kepercayan dengan tertib angsuran. Ia juga mengajak peserta untuk ikut mensosialisasikan program ini ke masyarakat. “Mari kita syukuri atas kemudahan pinjaman yang murah ini dengan menjaga kepercayaan, karena ini pinjaman maka harus dikembalikan dengan tertib angsurannya agar program ini bisa terus berlanjut. Bapak/ ibu juga bisa ikut mensosialisasikan ke masyarakat yang membutuhkan modal bisa memanfaatkan fasilitas ini. Fasilitas ini adalah dari Pemerintah Kota Kediri untuk masyarakat Kota Kediri dengan harapan agar masyarakat Kota Kediri semakin sejahtera,” ujarnya.
Sosialisasi mendatangkan 50 orang PKL dan narasumber dari Dinkop UMTK yang memaparkan tentang Pengenalan Kurnia dan DPMPTSP yang memberi pemaparan tentang pengurusan NIB. Bagi pelaku usaha mikro yang ingin mengurus Kurnia, salah satu persyaratan yang wajib dicantumkan yaitu legalitas usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB). Untuk memberikan kemudahan dalam pengurusan NIB bagi peserta, sosialisasi tersebut juga menggandeng DPMPTSP yang memberikan pelayanan pengurusan NIB secara on the spot.(adv/kom)
Tinggalkan Balasan