Kediri-Kota Kediri masuk 10 besar kota paling toleran di Indonesia. Hal tersebut berdasarkan hasil survey dari SETARA Institut tahun 2021. Guna mempertahankan predikat tersebut, Pemerintah Kota Kediri bersama dengan FKUB melaunching kampung moderasi beragama, Senin malam (21/11)
Dikatakan oleh Muhammad Salim, ketua FKUB Kota Kediri, kampung moderasi beragama merupakan bentuk manifestasi dari upaya Pemerintah Kota Kediri bersama FKUB untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.
“Kampung moderasi adalah pengejawantahan dari konsep moderasi beragama yang mana hal ini merujuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku ekstrem (radikalisme) dan selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia,”kata dia saat ditemui di lokasi acara, GOR Jayabaya Kota Kediri.
Ia menambahkan ada tiga indikator utama dalam pembentukan kampung moderasi beragama. Ketiga indikator tersebut meliputi indeks toleransi, tingkat kesetaraan dan indeks kerjasama.
“Berdasarkan ketiga parameter tersebut kami sepakat untuk melaunching kampung moderasi beragama di masing-masing kecamatan. Kelurahan Burengan (Kec. Pesantren), Kelurahan Pakelan (Kec. Kota) dan Kelurahan Mojoroto (Kec. Mojoroto)”,imbuhnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya dalam lima tahun terakhir aktif melakukan pendampingan di wilayah-wilayah tersebut sebagai daerah percontohan di masing-masing wilayah kecamatan.
“Harapannya kedepan nanti akan bermunculan kampung moderasi beragama yang lain di kelurahan-kelurahan yang lain. Targetnya seluruh wilayah Kota Kediri menjadi kota moderasi beragama”,tuturnya.
Sementara itu, merespon hal ini, Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri menyambut baik upaya yang dilakukan oleh FKUB Kota Kediri ini. Menurutnya hal ini merupakan langkah jitu untuk mempertahan predikat indeks kota toleran di Kota Kediri.
“Kota Kediri itu adalah kota yang majemuk, masyarakatnya berasal dari latar belakang yang beragam. Mulai dari suku, ras dan agamanya bermacam-macam. Kami rasa konsep kampung moderasi beragama ini akan sangat cocok dengan demografis masyarakat di Kota Kediri,” kata Ferry dalam sambutannya.
“Dengan dilaunchingnya kampung moderasi beragama untuk yang perdana ini dapat menjadi pelopor dan percontohan bagi daerah-daerah lain serta dapat menjadi manifestasi nilai-nilai Pancasila,”imbuhnya.
Diakhir sambutan Ferry berharap kedepan tidak hanya tiga kelurahan ini saja yang menjadi kampung moderasi beragama, melainkan juga dapat disusul oleh kelurahan-kelurahan lain.
Sebagai informasi, dalam acara launching ini turut menampilkan pertunjukan kreasi dari masing-masing unsur agama Mulai dari Islam, Kristen, Katholik Hindu, Budha, Konghuchu hingga penghayat kepercayaan.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan