KEDIRI- Dua anggota kelompok demonstrasi di Kota Kediri, Senin (24/7/2022) bersitegang hingga terjadi penyiraman air mineral dari satu kelompok ke kelompok lain. Untung saja, polisi segera mencegah kejadian itu berlanjut, sehingga tidak terjadi bentrok antar kelompok demonstrans itu.
Pada Senin (24/7/2022), ada dua kelompok demonstrasi di lokasi yang saling melakukan aksinya. Pertama, kelompok LSM yang demonstrasi ke Dinas Pendidikan Kota Kediri, yang mendesak agar Dinas Pendidikan tidak menutupi kasus dugaan pelecehan seksual oleh guru di salah satu SD favorit di Kota Kediri. Mereka meminta agar kasus pencabulan siswi itu diproses hukum dan mengecam Dinas Pendidik yang terkesan melindungi pelaku.
Kedua, kelompok LSM yang demonstrasi di DPRD Kota Kediri, yang mempersoalkan isu pembangunan mall di Jl. Hasanudin, timur Matahari Mall Kediri, yang dinilai lebih menguntungkan para investor dan bisa mengganggu ekonomi masyarakat pedagang kecil. Kebetulan, lokasi DPRD Kota Kediri dan Dinas Pendidikan berdekatan, yaitu di Jalan Mayor Bismo, hanya berjarak sekitar 100 meter.
Awalnya, kelompok demonstran yang ke DPRD sudah datang lebih dulu dan melakukan orasi di pinggir Jalan Mayor Bismo, Semampir. Pada saat itu, kelompok demonstran yang anti guru cabul, mengendarai mobil dan sepeda motor, menuju lokasi Dinas Pendidikan melewati depan kelompok demontrans lain .
Saat itulah, terlihat salah satu peserta demo ke Dinas Pendidikan yang naik motor berhenti, berbincang dengan salah seorang peserta demontransi ke DPRD. Entah apa yang terjadi, orang yang semula berbincang itu seperti berteriak lalu menyiramkan air ke arah salah seorang demontrans yang lewat menuju ke Dinas Pendidikan.
Melihat kejadian itu, salah seorang petugas yang berdampingan dengan penyiram air itu segera mencegah dan melerai, agar tidak ada ketegangan berlanjut antar dua kelompok demonstrans. Untung saja, kelompok demonstrans yang menuju ke kantor Dinas Pendidikan tidak terprovokasi dan terus melaju ke lokasi demo mereka sendiri.
Sementara itu, Supriyo, dari LSM Saroja, yang demonstrasi ke Dinas Pendidikan, usai pertemuan dengan Dinas Pendidikan, merasa kecewa dengan hasil pertemuan itu. Sebab, Dinas Pendidikan terkesan melakukan pembiaran terhadap guru yang diduga mencabuli para siswi SD. Dia mengaku akan akan kejar orang-orang yang melindungi kasus pencabulan ini dan meminta agar Walikota Kediri memecat Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri.
Sementara itu, Supriyo, dari LSM Saroja, yang demonstrasi ke Dinas Pendidikan, usai pertemuan dengan Dinas Pendidikan, merasa kecewa dengan hasil pertemuan itu. Sebab, Dinas Pendidikan terkesan melakukan pembiaran terhadap guru yang diduga mencabuli para siswi SD. “Kita akan kejar orang-orang yang melindungi kasus ini. Kota layak anak tidak layak ada di Kota Kediri dan meminta agar Walikota Kediri memecat Kepala Dinas Pendidikan. Kediri kota baik, bukan kota cabul,”ujarnya. (mam)
Tinggalkan Balasan