Aliansi Partai Nonparlemen Siap Bumbung Kosong

KEDIRI – Aliansi partai nonparlemen mengaku siap mengkampanyekan bumbung kosong, jika dalam Pilkada nanti di Kediri benar-benar muncul calon tunggal. Gerakan bumbung kosong itu, merupakan bagian dari perlawanan terhadap partai yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Kediri, yang hanya merekomendasi satu pasangan calon bupati, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa. Mereka menilai, munculnya calon tunggal itu merupakan perampasan demokrasi oleh pusat dan mengkebiri hak rakyat untuk memilih calon pemimpin yang sesuai aspirasi.

“Kita akan menggalang elemen-elemen masyarakat yang lain untuk melakukan gerakan coblos bumbung kosong, jika memang hanya ada calon tunggal,”ujar Heri Purnawiran, ketua DPC Perindo Kabupaten Kediri, usai menggelar pertemuan dengan para pimpinan partai non parlemen di kantor DPC Perindo, Sabtu, 22 Juli 2020.

Hadir dalam pertemuan itu sejumlah perwakilan parpol non parlemen, antara lain Sriyanto (PBB), Yazid (PSI),i Ainan,  Haryono (Garuda), Muh. Sidik (Berkarya), dan Zaenal Fanani (PKPI)

Sementara itu, Muh. Sidik, koordinator partai non parlemen Kabupaten Kediri, menjelaskan para kandidat calon dari yang sudah mendaftarkan diri ke sejumlah partai, banyak di antara mereka yang memiliki kapasitas dan kapabilitas baik, sehingga tidak perlu mencari calon dari luar. Mereka juga sudah sosialisasi ke masyarakat. “Lalu untuk apa partai-partai itu melakukan penjaringan kalau hak rakyat dikebiri?,”katanya.

Menurut Muh. Sidik, pertemuan partai nonparlemen itu masih merupakan pertemuan awal dan akan melakukan pertemuan-pertemuan lagi untuk mematangkan rencana pemenangan bumbung kosong secara lebih serius. “Kita akan tindaklanjuti ini secara lebih serius sambil menunggu perkembangan,”tandas Sidik. (mam)

Nonparlemen Party Alliance Ready for Empty Roofs

KEDIRI – The non-parliamentary party alliance claimed to be ready to campaign for an empty roof, if in the regional elections later in Kediri a single candidate would emerge. The empty roofing movement, is part of the opposition to the party that has a seat in the Kediri Regency DPRD, which only recommends one pair of regent candidates, Hanindhito Himawan Pramana and Dewi Maria Ulfa. They assess, the emergence of a single candidate is a deprivation of democracy by the center and castrate the right of the people to choose a candidate for leadership in accordance with aspirations.
“We will mobilize other elements of the community to carry out the empty ballot movement, if indeed there is only a single candidate,” said Heri Purnawiran, chairman of the Dindo Perindo Kediri regency, after holding a meeting with leaders of the non-parliamentary party at the Perindo DPC office on Saturday , 22 July 2020.
Present at the meeting were representatives of non-parliamentary political parties, including Sriyanto (UN), Yazid (PSI), Ainan, Haryono (Garuda), Muh. Sidik (Work), and Zaenal Fanani (PKPI)
Meanwhile, Muh. Sidik, coordinator of the Kediri non-parliamentary party, explained that the candidates from those who had already registered with a number of parties, many of them had good capacity and capability, did not need to look for candidates from outside. They have also been socializing to the community. “Then why do the parties vote if the people’s rights are castrated?” He said.
According to Muh. Sidik, the non-parliamentary party meeting was still an initial meeting and would hold more meetings to finalize the plan to win the empty roof more seriously. “We will follow up this more seriously while waiting for developments,” said Sidik. (mam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.