Kediri – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) terus melakukan monitoring dan evaluasi proyek pembangunan Jembatan Ngadi.
“Saya minta pembangunan Jembatan Ngadi terus dimonitor sejauh mana perkembangannya, evaluasi juga harus dilakukan,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu, Senin (10/10/2022).
Pembangunan Jembatan Ngadi di Kecamatan Mojo itu menjadi salah prioritas di tahun 2022. Pasalnya, jembatan yang menjadi akses penghubung antara Kabupaten Kediri dengan Tulungagung itu mengalami kerusakan sejak tahun 2017.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra menyampaikan, monitoring dan evaluasi progres pembangunan jembatan terus dilakukan pihaknya supaya pekerjaan selesai sesuai target yang ditentukan.
“Hasil evaluasi meski masih on progres memang ada keterlambatan dan sudah kita berikan teguran,” ungkapnya.
Keterlambatan yang dimaksud, terjadi penurunan deviasi waktu pengerjaan dari yang ditargetkan DPUPR 10 persen setiap bulannya, realisasinya hanya 8 persen. Pemberian target ditujukan supaya pengerjaan proyek tidak terlambat dari kontrak yang disepakati.
Untuk mengejar supaya pekerjaan proyek Jembatan Ngadi itu sesuai target yang telah ditentukan, pelaksana didesak segera melakukan percepatan.
“Kita minta tenaga kerja untuk ditambah untuk percepatan supaya sesuai target di bulan Desember (2022) selesai,” bebernya.
Pekerjaan pembangunan Jembatan Ngadi yang mulai dikerjakan awal Juni lalu secara prosentase saat ini telah mencapai 66,8 persen. Adapun kontrak pekerjaan jembatan yang memiliki panjang 47 meter itu selesai pada 24 Desember 2022.
“Progres saat ini sudah dilakukan pemasangan girder di kontruksi jembatan,” tutur Irwan.
Irwan berharap pengerjaan Jembatan Ngadi tetap berjalan sesuai target yang ditentukan sehingga sebelum Natal dan Tahun Baru 2023 jembatan sudah benar-benar bisa dilalui.[adv/kom]
Tinggalkan Balasan