Banjir Terus, Saluran Air Tanpa Pemeliharaan?

Tumbuhan, Tanah, Kotoran Rumah Tangga, Menutupi Saluran

KEDIRI- Banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Kediri di setiap musim hujan, termasuk di lokaso langganan banjir, diprediksi tidak akan segera teratasi. Meskipun ada sejumlah Pembangunan atau perbaikan saluran air di sejumlah titik di Kota Kediri belakangan ini, namun proyek saluran air itu terkesan jauh dari menyelesaikan persoalan banjir, terkesan sekadar menjadi proyek untuk menghabiskan APBD, terkesan sporadic dan non prioritas.

SUNGAI PENUH TUMBUHAN : Sungai di kawasan Kelurahan Ngampel

Apalagi, pemeliharaan saluran air juga terkesan sporadic atau sekenanya. Banyak di Kawasan titik lokasi langganan banjir, seperti di Pakunden, di Mojoroto, Jl. Kilisuci, dan sebagainya, yang masih terus banjir. Pemeliharaan dengan pengedukan, selalu dilakukan sendiri oleh Dinas PUPR. Apakah tidak ada anggarannya?

BUNTU TOTAL BARU DIKERUK : Pengerusakan di salah satu sisi Sungai Banyak, Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto

Pengamatan Kediri Post di sejumlah lokasi banjir, mendapatkan informasi perbaikan saluran air terkesan sekadar bahan lama dengan bahan baru, sehingga menjadi proyek untuk mengeluarkan anggaran. Sedangkan secara fungsi, nyaris tidak berubah. “Padahal seandainya tidak diperbaiki, yang penting dikeruk semua, air bisa berjalan lancer di selokan. Fungsi utamanya kan itu, air bisa berjalan lancar,”ujar Darma, salah seorang warga saat ditemui di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren.

SALURAN DI SEKITAR TAK PERNAH DI KERUK ? : Sungai di Mojoroto penampung limpahan air banjir

Hal serupa terjadi di Mojoroto. Yadi, saat ditemui di Kawasan yang menjadi langganan banjir, mengaku saluran air di sekitarnya nyaris tidak berguna, mampet semua. Sehingga saat hujan, air mengalir ke satu titik yang lebih rendah, lalu ke Sungai. Saat ditanya apakah saluran air di sekitar kawasannya tidak pernah dikeduk? “Sepertinya tidak pernah. Kayak gak ada gunanya saluran airnya, mampet,”ujarnya, sambil menunjukkan lokasi yang menjadi langganan banjir.

Pengerukan kotoran penyumbat aliran air di saluran air, juga terkesan sekenanya. Di satu titik yang dikeruk, hanya dikeruk beberapa meter, kemudian ditinggal begitu saja. Sehingga diprediksi tidak akan mampu mengurangi kamampetan saluran air secara signifikan.

Pengamatan Kediri Post di beberapa lokasi Sungai dan saluran air di Kota Kediri, sangat banyak yang terkesan tidak pernah dilakukan pemeliharaan, baik pengedukan maupun pembersihan tanaman sedang yang mengganggu aliran Sungai.

Di Sungai Banyak, Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, yang sedang dilakukan pengerukan, terlihat tumbuhan dan kotoran menutup total Sungai. Sehingga di Kawasan tengah sawah itu selalu terjadi banjir dan merusak sejumlah tanaman milik warga.

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Haryadi, saat dikonfirmasi Kediri Post melalui saluran selulernya, hingga berita ini diunggah, belum memberikan respon. Berapa banyak sebenarnya saluran air yang diperbaiki? Berapa anggaran pemeliharaan saluran air? (mam)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.