Ada Dosen Gaji Rp 250 Ribu, Banyak Mahasiswa DO ?

Ketua Yayasan Stroke, Tanda Tangan Diragukan ?

KEDIRI – Kabar kurang sedap terkait kampus Universitas Kadiri (UNIK), terus merebak di tengah konflik internal hingga puluhan dosen mundur massal. Sebagian dosen yang mengundurkan diri, mengaku mendapat gaji pokok Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan. Selain itu, berdasarkan notulasi rapat pengelola UNIK yang diterima Kediri post, ada banyak mahasiswa yang Drop out (DO), hingga harus menjadi perhatian khusus pihak pengelola UNIK.

Salah seorang dosen yang mengundurkan diri, saat ditemui Kediri post mengaku dia memang sebulan menerima gaji di bawah Rp 500 ribu. Hanya saja, dia tidak mempersoalkan nominal gaji itu. Sebab, niat para dosen itu umumnya untuk menyalurkan ilmunya, bukan semata-mata mencari uang atau bekerja untuk mendapatkan uang dengan menjadi dosen. “Banyak dosen yang juga praktisi. Mereka ini umumnya ingin menyalurkan ilmunya dengan menjadi dosen, karena ada pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya,”ujarnya.

Sementara di sisi lain, ada informasi bahwa banyak mahasiswa UNIK yang DO atau keluar. Belum terkonfirmasi dengan baik, berapa kira-kira jumlah mahasiswa yang keluar dan apa penyebabnya. Tetapi, banyaknya mahasiswa yang DO ini tercermin dari dokumen notulasi rapat internal kampus, yang sampai ke tangan Kediri post, tertanggal 3 Agustus 2022.

Ada juga yang mempersoalkan kebenaran tandatangan ketua Yayasan Sudanco Supriyadi Walisongo Kediri, yang menaungi Universitas Kadiri, yaitu Hery Sulistyo SH. MH, tentang persetujuan pengunduran diri salah seorang dosen tetap. Pada dokumen tertanggal 9 November 2022 itu, tertera jelas tandatangan Hery Sulistyo. Sementara, dia dikabarkan mengalami sakit stroke sejak sekitar 3 tahun lalu. “Dia sakit stroke sejak lama. Tapi kok tandatangannya jelas banget ya. Apa betul itu tandatangan Pak Hery,”kata sumber itu.

Saat Kediri post mendatangi rumah Hery Sulistyo, di Kelurahan Mojoroto, sekitar pukul 13.00, rumahnya dalam kondisi tutup. Beberapa tetangga Hery yang ditemui, membenarkan bahwa Hery mengalami sakit stroke sudah lama. “Sudah lam (sakit stroke,red),”kata tetangganya itu.

Dekan Fakultas Hukum UNIK, Hery Lilik, yang sebelumnya sempat mau memberikan konfirmasi, ketika dikonfirmasi ulang melalui saluran whatsApp, sampai berita ini ditulis, juga belum memberikan penjelasan apapun. WhatsApp Kediri Post tidak dijawab. (mam)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.